Pihak keluarga di Petarukan, Pemalang, Jateng tidak yakin yang tewas dalam penyergapan di Pamulang Tengerang adalah Dulmatin .
Pihak keluarga mengaku sebelumnya sudah sering mendengar kabar soal kematian Dulmatin . Pihak keluarga Dulmatin juga mengaku hingga Selasa sore (9/3) belum dihubungi Mabes Polri sehubungan dengan tersebarnya pemberitaan tewasnya Dulmatin, teroris yang dicari 8 tahun terakhir dalam penggerebekan di Ruko Multiplus, Jalan Prabu Siliwangi, Pamulang, Tangerang, Selasa (9/3) siang.
Menurut Azzam Ba’adud, kakak kandung Dulmatin , pihaknya belum yakin terhadap berita kematian adiknya sebab selama ini dia sering mendapat kabar bahwa Dulmatin tewas dalam penggerebekan.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, adiknya juga dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pihak kepolisian di Filipina Selatan. Namun berita tersebut ternyata tidak benar, ujarnya .
Bahkan saat diberitakan tewas di Filipina, Azzam dan istrinya sempat dimintai untuk melakukan pemeriksaan DNA. Sedangkan saat ini setelah diberitakan Dulmatin tewas tertembak di Pamulang, yang datang ke kediamannya hanyalah petugas kepolisian setempat.
Dijelaskan Azzam, Dulmatin adalah anak kelima, ketika lahir diberi nama Joko Pitono. Kemudian, menginjak remaja, berganti nama menjadi Amar Usman sebelum akhirnya berganti menjadi Dulmatin. Dia mengaku bertemu dengan adiknya sebelas tahun yang lalu, sejak itu tidak pernah berjumpa lagi.. (Suatmadji/dms ) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar